Langsung ke konten utama

Berharap Hanya Kepada-Nya

"Allah adalah Rabb yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu" 
(Q. S. Al-Ikhlas: 2)

Sebagai manusia biasa tanpa disadari kita sering menaruh harap kepada manusia lainnya. Kasusnya bisa jadi macem-macem, dari hal yang biasa aja sampai hal yang luar biasa, dari yang impact-nya kecil sampai ke yang impact-nya besar. Ending-nya cuma ada dua, kalau tidak bahagia mungkin kecewa. Gimana gengs pernah ngalamin? Jadi... lebih banyak bahagianya atau kecewanya nih? 

Alhamdulillah kalau buah dari pengharapan yang kita taruh adalah rasa bahagia, namun tidak jarang juga kita merasakan kekecewaan. Dan besarnya rasa kecewa yang kita alami sebanding dengan besarnya pengharapan yang kita ciptain sendiri. Well, dari sana kita baru sadar ternyata kita sudah berharap pada tempat yang salah. 

Gengs, tentu sudah pada tahu kalau manusia adalah makhluk sosial yang pasti memerlukan mahkluk lainnya untuk menjalani kehidupan di dunia ini. Jadi pastilah tidak bisa kalau kita hanya mengandalkan diri sendiri tanpa menerima sedikitpun bantuan dari orang lain. Lantas kalau begitu apakah kita harus menjadi makhluk apatis yang tidak bersosial (red: tolong-menolong) karena menghindari rasa kecewa atas adanya pengharapan ? Jelas bukan seperti itu maksudnya. 

"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya" 
(Q. S. al-Maidah: 2)

Tolong menolong dalam hal kebaikan dengan sesama manusia adalah hal yang diperintahkan oleh Allah, namun tetapkanlah hati dalam pengharapannya hanya kepada Allah saja. Believe it, we will not be disappointed gengs. Berharap kepada-Nya ialah cerminan dari kerendahan diri dan ketundukan yang hanya diberikan untuk Allah semata. Ia tidak akan mengecewakan hamba-Nya. Sangat mudah bagi-Nya untuk menjadikan sesuatu sesuai kehendak-Nya. 

Pun saat sesuatu tersebut tidak sesuai dengan yang kita harapkan padahal kita sudah berharap kepada-Nya, jangan sedih ya gengs. Karena itu sebaik-baiknya keadaan yang Allah kasih untuk kita. Ia tidak akan pernah salah bertindak. 

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui." 
(Al-Baqarah: 216)

Jadi gengs, yuk terus berbenah. Manusia tempatnya lupa. Seringkali kita tersadar telah berharap pada tempat yang salah setelah adanya kekecewaan. Jangan sedih ya gengs, yuk luruskan hati lagi dan selalu ber-husnudzan dengan cerita yang telah Allah gariskan untuk kita :)

Salam berproses,
@annisa.salam










Komentar

  1. Fa bi ayyi alaa irobbikumaa tukadzdzibaan.. 😇

    BalasHapus
  2. assalammualaikum kak, kenapa blog nya tidak di kembangkan lagi kak?
    kunjung juga blog saya ya kak di www.bawangkampong.com

    BalasHapus

Posting Komentar